Hallo teman-teman, maaf kalau aku jarang update konten di blog ini. Kali ini aku ingin membagikan sebuah pengalaman yang kurang enak yang belum lama ini aku alami sendiri. Semoga teman-teman semua tidak mengalami hal yang sama dengan apa yang akan aku bagikan kali ini.
Aku adalah orang yang suka belanja online, sudah lama sekali aku sering membeli barang secara online baik itu melalui marketplace atau tidak. Aku rasa teman-teman juga banyak yang suka belanja online bukan?
Pengalaman yang kurang enak ini aku alami saat belanja melalui Tokopedia dengan pengiriman Sicepat HALU. Barang yang aku beli adalah beberapa program atau software dan dikirim dalam bentuk dvd. Dengan total belanja sebesar Rp 446.700.
Sebelumnya aku tidak pernah mengalami masalah serius dalam pembelian online. Paling-paling cuma telat sampai atau diterima tetangga aja. Aku termasuk orang yang berhati-hati dalam memilih toko atau penjual saat belanja online. Jadi nggak asal tertarik dengan barang-barang murah yang ada di online shop.
Barang di Dalam Paket Hilang
Aku juga termasuk orang yang tidak terlalu mempermasalahkan ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman paket. Karena yang penting sampai dan harga wajar. Mungkin aku juga sudah beberapa kali menggunakan Sicepat ini.
Jadi pengalaman yang kurang enak yang ingin aku bagikan adalah barang yang ada di dalam paket (dvd) hilang pada saat pengiriman. Sebelumnya aku tidak pernah mengalami hal seperti ini. Biasanya juga mendengar barang atau paket hilang itu cuma di sosial media saja.
Pada tahap ini sebenarnya aku masih tenang karena mungkin memang beneran hilang karena ketidaksengajaan.
Hal Yang Membuatku Benci Dengan Sicepat
Oke langsung saja akan akan coba menuliskan semua unek-unek atau emosi terhadap Sicepat dengan kasus barang hilang. Sekali lagi, aku tidak terlalu masalah dengan barang hilang karena hanya dvd yang dimana isinya masih bisa dicopy lagi.
Akan tetapi yang bikin aku emosi dan merasa jengkel adalah pelayanan yang aku rasakan.
Jadi aku membeli barang pada tanggal 31 Desember 2023. Kemudian tanggal 03 Januari 2024 pada laporan Tokopedia barang tersebut statusnya sudah diterima oleh keluarga serumah jam 10.05 WIB. Padahal pada tanggal tersebut sampai malam hari orang rumah tidak ada yang menerima paket.
Setelah itu aku cek foto pada laporan barang sudah sampai. Ternyata kurir mengirimkan foto paket di jalan. Yang bahkan pada keterangan foto tersebut bukan di alamatku.
Karena sampai malam orang rumah tidak ada yang menerima paket. Dan tidak ada pesan apapun kalau paket akan dikirim terlambat padahal statusnya sudah terkirim dari pagi hari. Jadi aku membuat komplain di Tokopedia.
Dan pada diskusi komplainan yang aku lakukan penjual mau mengirimkan ulang barang yang aku beli. Karena hanya dvd yang isinya bisa di copy. Setelah membuat komplainan di Tokopedia, siang harinya pihak Sicepat dan kurir mengirimkan chat WhatsApp.
Karena kurir chat jadi aku langsung bertanya kepada kurir dan meminta bukti foto saat barang sudah diantarkan atau diterima. Berikut adalah isi chat dengan kurir:
Kesalahan pertama kurir Sicepat ini yang bikin aku emosi adalah paket main ditaruh aja pada etalase warung. Yap tidak ada orang yang menerima, tidak ada komunikasi apapun kalau paket ditaruh pada etalase warung sebelum aku membuat komplain.
Apakah Sicepat tidak mempunyai SOP kerja untuk mengantarkan paket kepada manusia? Apakah tidak diajarkan komunikasi?
Padahal yang jaga warung itu nenek, nenek ninggal warung cuma saat sholat, makan, atau ke kamar mandi. Kecuali kalau warung tutup nenek mungkin sedang pergi. Kurir-kurir yang lain juga selama ini aman-aman aja paket yang nerima nenek.
Baru kali ini paket main tinggal di etalase warung tanpa ada komunikasi apapun baik melalui telepon atau chat.
Kesalahan Kedua, ISI PAKET TIDAK ADA. Oke isi paket mungkin bisa hilang dalam perjalanan. Tapi ini sudah tahu kalau paket kosong main taruh aja di warung dan ditinggal begitu saja? Maaf ini kelakuan sudah seperti MALING.
Singkat cerita, kurir datang lagi ke warung untuk mengecek paket. Dan ternyata paket masih ada dan katanya jatuh. Tapi sebelum kurir kembali ke warung untuk mengecek paketnya, ada ungkapan kalau “paket sepertinya jatuh”.
Dan benar saja saat kurir kembali ke warung ternyata paket jatuh. Disini aku tidak bertemu kurir sama sekali karena aku hampir setiap hari pulang malam.
Tentu saja aku tidak tahu siapa yang ngambil. Oke anggap saja hilang tidak ada yang ngambil, tapi setidaknya komunikasian masalah ini untuk mencari solusinya. Bukan malah ditinggal tanpa ada rasa peduli gitu aja.
Kesalahan Ketiga, TIDAK ADA PENANGANAN APAPUN DARI PIHAK SICEPAT. Memang, kurir dan Sicepat di kotaku menghubungi lewat WhatsApp. Tapi setelah bungkus paket itu ditemukan apa yang mereka lakukan? Gak ada kan?
Kurir bilang paket akan dibawa ke kantor untuk laporan ke CS. Kemudian Sicepat dari kota Klaten juga bilang kalau mau dicek. Berikut chat aku dengan Sicepat;
Disini aku udah gak peduli dengan mereka mau ngomong apa.
Masalah juga sudah aku selesaikan dengan penjual dimana penjual mau mengirimkan lagi dvd dengan isi sesuai pembelian. Dan aku meminta kepada pihak penjual untuk tidak mengirimkan ulang paket melalui Sicepat. Kemudian penjual mengirim menggunakan JNE. 3 hari setelahnya paket pengiriman melalui JNE sampai ke lokasi dengan aman.
Sampai saat aku menerima paket yang dikirim ulang oleh penjual melalui JNE. Tidak ada kabar apapun dari Sicepat. Kemudian aku coba chat ke mereka. Berikut chat dengan Sicepat setelah paket sudah dikirim ulang lewat JNE dan sudah aku terima.
Ternyata ungkapan Sicopet yang ramai di sosial media itu bukan sembarangan. Aku pun menjadi korban juga. Semoga Sicepat berbenah. Mulai sekarang aku tidak akan pilih Sicepat untuk pengiriman barang yang nilainya mencapai ratusan ribu. Daripada hilang lagi kan.