Film Deadpool & Wolverine yang dirilis pada tahun menjadi salah satu kolaborasi paling dinanti dalam dunia perfilman superhero. Dengan Ryan Reynolds kembali sebagai Wade Wilson alias Deadpool, dan Hugh Jackman kembali memerankan Logan alias Wolverine, film ini membawa ekspektasi besar dari para penggemar Marvel maupun penonton umum. Disutradarai oleh Shawn Levy, film ini tidak hanya menampilkan aksi dan komedi, tetapi juga menjadi jembatan penting dalam integrasi karakter X-Men ke Marvel Cinematic Universe (MCU). Berikut adalah ulasan mendalam tentang film ini, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Dapatkan juga informasi menarik tentang film lainnya di KritikFilm.
Sinopsis Singkat
Review Film Deadpool & Wolverine dibuka dengan kehidupan Wade Wilson yang tampaknya mulai tenang setelah kejadian di Deadpool 2. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama ketika TVA (Time Variance Authority) — organisasi yang pertama kali muncul di serial Loki — datang dan memaksanya untuk menjalani misi lintas realitas. Di tengah perjalanan yang kacau, Wade bertemu dengan versi Wolverine yang lebih tua, sinis, dan terluka secara emosional.
Mereka dipaksa bekerja sama untuk menghentikan ancaman besar yang dapat menghancurkan multiverse. Namun, karena perbedaan karakter yang ekstrem — Deadpool yang sembrono dan cerewet, serta Wolverine yang serius dan penuh dendam — kolaborasi mereka lebih sering dipenuhi konflik, sarkasme, dan pertarungan fisik sebelum akhirnya menemukan titik temu.
Kekuatan Film: Chemistry dan Karakter
Salah satu kekuatan utama film ini adalah chemistry luar biasa antara Ryan Reynolds dan Hugh Jackman. Penonton bisa merasakan betapa menyenangkannya melihat dua karakter ikonik ini berada dalam satu layar, saling mengolok-olok, bertarung, hingga akhirnya saling memahami. Reynolds tetap mempertahankan gaya komedi meta khas Deadpool, lengkap dengan lelucon keempat dinding yang menyinggung Disney, Fox, bahkan MCU itu sendiri. Sementara Jackman berhasil membawa kembali karakter Wolverine yang brutal namun penuh luka batin, memberikan kedalaman emosional di tengah kekacauan komedi.
Momen-momen terbaik film ini datang saat dua karakter ini harus menghadapi trauma masa lalu masing-masing. Deadpool dengan rasa bersalahnya terhadap orang-orang yang ia cintai, dan Wolverine dengan rasa kehilangan serta keputusasaan yang telah membentuk dirinya selama bertahun-tahun. Adegan-adegan emosional yang dibalut humor membuat film ini lebih dari sekadar tontonan aksi.
Aksi dan Koreografi Pertarungan
Dari segi aksi, Deadpool & Wolverine menampilkan adegan pertarungan yang sangat brutal dan kreatif. Koreografi pertarungan memadukan gaya bertarung taktis Wolverine dengan kegilaan improvisasi Deadpool. Efek praktikal dan CGI digunakan dengan efektif, memberikan sensasi yang memuaskan bagi penggemar aksi. Beberapa adegan pertarungan bahkan menjadi penanda visual khas film ini, seperti pertarungan dalam realitas alternatif yang berubah-ubah gaya visualnya — dari noir hingga kartun ala Looney Tunes.
Selain itu, film ini tidak segan menunjukkan kekerasan grafis khas Deadpool, dengan rating R yang tetap dipertahankan meskipun kini berada di bawah payung Disney. Hal ini menjadi nilai tambah karena konsistensi tone tetap dijaga sejak film pertama.
Humor dan Referensi Meta
Deadpool terkenal dengan humornya yang nyeleneh dan referensi pop culture yang tak ada habisnya. Dalam film ini, elemen tersebut tetap hadir dengan sangat kuat. Mulai dari candaan soal MCU, sindiran terhadap film-film superhero lain, hingga celetukan tentang kehidupan pribadi aktor di dunia nyata — semua dikemas dengan tajam dan cerdas.
Beberapa referensi meta yang mencuri perhatian termasuk lelucon soal “Wolverine mati di Logan”, sindiran terhadap Morbius, bahkan kemunculan singkat karakter dari franchise X-Men dan MCU dengan cara yang mengejutkan dan lucu. Ini adalah pesta bagi penggemar yang jeli.
Namun, meskipun humornya efektif untuk sebagian besar penonton, ada juga bagian di mana lelucon terasa terlalu berlebihan atau memecah intensitas narasi utama. Ini bisa menjadi kelemahan bagi penonton yang lebih menyukai alur cerita yang fokus dan kohesif.
Alur dan Struktur Cerita
Struktur cerita Deadpool & Wolverine sebenarnya cukup sederhana: dua karakter yang awalnya bertentangan dipaksa bekerja sama demi tujuan yang lebih besar. Namun, kompleksitas muncul dari elemen multiverse yang diperkenalkan melalui TVA. Di sinilah film mulai mengalami sedikit kerumitan naratif.
Beberapa subplot terasa terlalu cepat atau tidak dikembangkan dengan cukup dalam. Misalnya, motivasi antagonis utama agak kabur dan kurang membekas, meskipun penampilannya cukup mengancam. Beberapa penonton mungkin akan merasa bingung jika belum mengikuti serial dan film Marvel sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan multiverse.
Sinematografi dan Musik
Secara visual, film ini tampil menarik dengan perpaduan gaya gelap khas Wolverine dan palet warna cerah serta absurd dari dunia Deadpool. Perubahan tone visual dari satu adegan ke adegan lain berjalan mulus, mencerminkan dinamika karakter utama yang sangat berbeda.
Musik latar film ini juga berhasil menyesuaikan dengan perubahan suasana — dari rock keras di adegan aksi, hingga melankolis saat momen reflektif antara dua karakter utama. Pemilihan soundtrack yang eksentrik namun pas menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
Kritik dan Kekurangan
Meskipun film ini berhasil menghadirkan hiburan maksimal, ada beberapa kritik yang layak disorot:
- Pacing yang tidak konsisten – Transisi antara adegan humor dan serius kadang terasa tiba-tiba, membuat ritme cerita tidak selalu mulus.
- Karakter pendukung kurang berkembang – Beberapa karakter sampingan seperti agen TVA atau cameo dari X-Men lain tidak diberi cukup waktu untuk bersinar.
- Kompleksitas multiverse – Bagi penonton yang tidak mengikuti perkembangan MCU, konsep multiverse dan TVA bisa membingungkan dan mengurangi daya nikmati cerita.
- Ketergantungan pada referensi – Sebagian humor sangat tergantung pada referensi pop culture dan pengetahuan tentang franchise Marvel, yang mungkin tidak semua penonton pahami.
Kesimpulan: Film Superhero yang Tidak Biasa
Deadpool & Wolverine adalah film yang berhasil memadukan dua karakter dengan gaya yang sangat berbeda dalam satu kisah yang menghibur, emosional, dan penuh kekacauan terkontrol. Ini bukan film superhero standar — ini adalah perpaduan aksi brutal, humor cerdas, dan kedalaman karakter yang mengejutkan. Meskipun tidak sempurna, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang segar dan berani.
Bagi penggemar berat Deadpool, Wolverine, atau Marvel secara umum, film ini adalah hadiah yang luar biasa. Bagi penonton umum, film ini tetap layak ditonton meski beberapa bagian mungkin terasa membingungkan. Apapun itu, Deadpool & Wolverine sukses membuktikan bahwa genre superhero masih bisa bereksperimen tanpa kehilangan daya tarik utamanya.